Sabtu, 03 Mei 2014

Jika kelak istrimu seorang dokter





 

Ketika seseorang telah memilih menjadi seorang dokter, maka dia telah menyerahkan sebagian besar hidupnya untuk masyarakat, untuk orang lain. Dan hanya sebagian kecil dari hidupnya yang dia serahkan untuk dirinya dan keluarganya.

Waktunya akan lebih banyak ia habiskan di rumah sakit, di kliniknya, atau untuk berkunjung ke pasiennya. Hanya sedikit waktu yang bisa ia bagi dengan keluarganya. Menyesalkah ia? Tidak, tentu saja tidak. Waktu yang bermanfaat itu akan menjadi tabungannya di akhirat kelak amin.
Jika nanti istrimu seorang dokter? Sudah siapkah engkau untuk jarang melihatnya ada di tengah-tengah keluarga? Meskipun dia akan sangat berusaha untuk selalu ada untukmu dan anak-anak kalian kelak. Siapkah disaat sedang bersama ia harus pergi karena orang lain sangat membutuhkannya?
Jika nanti istrimu seorang dokter, kamu harus siap hidup dengan seseorang yang kuat dan mandiri. Karena dia sudah terbiasa menjadi seseorang yang independen. Tempaan demi tempaan yang sudah ia jalani, menuntutnya untuk demikian

Ketika dia harus pulang larut malam, jangan pernah menunjukkan suatu kecurigaan. Sungguh yang ada dalam pikiran dan hatinya hanya kalian keluarganya dan pasiennya. Peluklah dia disaat terlihat lelah, sambutlah dia dengan senyummu yang mampu membuat dia kembali bersemangat. Kamu tidak tau bukan mungkin saja pasiennya baru saja meninggal atau keluarga pasien menyalahkannya setelah dia berusaha semaksimal mungkin dalam pekerjaannya

Jika kamu khawatir kamu dan anak-anakmu terbengkalai, jangan pernah berpikiran demikian, dan sungguh jangan pernah untuk menjadikan dia sebagai istrimu. Sesibuk-sibuknya dia, dia akan selalu menyempatkan waktunya untukmu dan anak-anakmu. Seberapa lelahnya dia, dia akan dengan setia mendengar setiap keluh kesahmu dan anak-anakmu. Seberapa jarangnya dia di rumah, dia akan menciptakan banyak quality time bersamamu dan anak-anakmu dibalik setiap rutinitasnya

Jika istrimu kelak seorang dokter, maukah engkau membaginya dengan orang lain?
  

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Setiap pekerjaan memang ada resikonya... bahkan jika memang seorang istri seorang dokter, suaminya bisa saja menjadi sosok yang selalu mengantarnya ketika tengah malam ia harus bertemu dengan pasiennya, menjaga dan menunggunya selama ia sedang praktek.

Intinya, selalu ada sisi romantis dalam hidup, bergantung bagaimana kemampuan kita memandang dan menghargainya ^_^

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates