Senin, 12 Mei 2014

surat untuk angin



Angin.. dulu aku sebut kamu demikian, karena memang arti namamu demikian..
Kamu .. yang mungkin dapat aku sebut sebagai cinta pertama..
Saat seragam putih abu-abu masih melekat..
Apa yang  kamu sebut dengan cinta? Deskripsiku adalah disaat kamu menyayanginya tanpa sebuah alasan, tanpa meminta kembali apa yang kamu beri, begitu sederhana dan tak ada jawab jika kamu tanya kenapa bisa dia?
Entah.. semuanya tiba-tiba.. disaat jantung terasa berdebar saat bertemu denganmu dan selalu menundukan pandang.. sungguh tak pernah berani untuk sekedar menyapa..
Tapi memang sulit berdamai dan sulit hilang, sejak awal aku memakai seragam putih abu-abu hingga masa putih abu-abuku selesai bahkan awal aku harus menapaki jalanku berikutnya..
Disaat kelulusanmu, aku mampu sedikit berdamai dengan hatiku sendiri..
Dan sebuah kejutan, kamu datang, menyapa, dan sungguh berbeda, dengan seragam impianmu..
Dan kembali hati yang semula mampu berdamai tidak mampu lagi untuk memaksakan..
Apalagi disaat kamu kembali datang, dengan sebuah harapan dan kesempatan..
Apa yang membuatku mampu sangat bersemangat untuk mengejar impianku selain orang tuaku?
Kamulah jawabannya, kata-katamu “6 bulan lagi kita ketemu kamu udah masuk kedokteran ya”..
Sungguh, kalimat itu istimewa meskipun sangat sederhana, aku ingin membuatmu bangga
Sungguh, mungkin terasa terlalu konyol  disaat aku mencintaimu dalam diamku, bertahun-tahun tanpa bisa benar-benar tergantikan..
6 bulan berikutnya, disaat aku bisa mengejar impianku, kamu kembali pulang, dan aku ingin berbagi bahagiaku..
Tapi ternyata sudah ada dia, yang mungkin sampai sekarang ada dalam kehidupanmu..
Aku berusaha untuk berdamai dengan hatiku, menghilangkan kamu, dan begitu sulit..
Aku masih senang disaat kamu meneleponku saat pesiarmu, aku masih senang saat membaca pean-pesanmu, aku masih belum bisa untuk benar-benar menghindarimu..
Hingga saatnya dia datang, dia yang mencoba menghilangkanmu dari hatiku, dia yang semula kembali menumbuhkan harap dan menjanjikan jalan yang indah, dia yang mampu menguapkan 3,5 tahunku untukmu..
Tapi pada akhirnya juga tidak ada dia, seperti tidak ada kamu, meninggalkan bekas dihati (kembali)
Tapi setidaknya terima kasih, lihat.. aku bisa mengejar mimpiku sekarang. Sungguh terima kasih J..
Sungguh suatu saat aku ingin Allah mempertemukan kita, setidaknya sekedar untukku mengucapkan terima kasih kepadamu..
Aku selalu dan selalu bangga padamu, tetaplah rendah hati dengan seragam yang kini melekat padamu, jadilah prajurit dan putra kebanggan bangsa dan selalu jagalah dia disisimu J
#SBS


0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates