Minggu, 28 April 2013

perenungan #1

Dalam rimbun mencoba menelaah
Setiap langkah yang pernah luput
Setiap kata yang menghadirkan duri
Setiap hati yang penuh noda
Menengadah..
Menilik setiap simpul yang dikaitkan
Menunggu senja, yang kemudian menjadi malam, lalu pagi kembali
Berjalan, di ujung tanpa suatu batasan
Aku mencoba meraba..
Dengan segenap daya
Dalam setiap kail yang pernah dilepaskan
Dangkal, iya
Tanpa bisa melihat dan menemukan apa yang di dasar sana
Cukup, setiap bisikan berkata seperti itu
Namun apa?
Aku sendiri yang membuatnya tidak bisa selesai
Statis, meskipun yang berwarna telah berganti hitam putih kembali
Lalu kepada siapa aku bertanya?
Kepada siapa aku meminta?
Hanya Sang Maha Sempurna, ya memang hanya Dia
Memberi oase di tengah kering dan dahaga
Meski kadang tak nampak
Namun jika memakai hati, semua itu nyata
Dan padang hijau di depan sana adalah tujuan
Tanpa melihat gersang, hujan yang mati, dan harap yang tumbang
Ya itu keinginan...

1 komentar:

Faza Fakhry mengatakan...

inilah yg di sebut relativitas, ketika akal bisa berkata ya tetapi hati berkata lain. inilah ke relativitasan itu hanya menurut-Nya lah yg bisa menjawab :)

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates