Tidak pernah serindu ini..
Setiap nasihat, setiap ocehan dikala masih kecil dulu..
Kebersamaan, di setiap waktu panjangnya..
Membimbing di setiap pijakan langkah kaki..
Disini.. di rantau.. bayangannya selalu ada
Ah.. merindukan setiap berbagi keluh kesah tentang sekolah..
Hingga pada masanya suatu kali..
Pertama kali berbagi keluh kesah tentang perasaan, cinta dari seorang anak SMA yang masih polos
Dan kali pertama berbagi.. setelah itu harus beliau dengar..
Bahwa putri satu-satunya ini dikecewakan.
Ah.. selalu.. siapa yang diceritakan pada beliau pasti akhirnya sama..
Kali ini ingin sekali berbagi setiap keluh kesah perjalanan disini..
Setiap liku yang tercipta sendiri dan sebenarnya tidak perlu ada..
Setiap hal yang menggoreskan bahagia dan kesedihan..
Karena memang seperti dua sisi mata uang dalam satu mata uang..
Namun sedkitpun tidak ingin membebani..
Karena ia selalu tau bahwa saya kuat..
Bahwa saya akan baik-baik saja..
Karena memang ini belum masanya..
Baik.. terlepas dari segala itu semua..
Memang hanya mereka penyemangat terbesar saya..
yang selalu mengusahakan yang terbaik sekalipun dalam keterbatasan
Dan saya bangga bisa berada disini karena perjuangan mereka yang jauh luar biasa dari perjuangan saya..
Dan sekali lagi.. merindukan saatb kebersamaan bersama mereka..
Rindu tidur dalam pangkuannya
Rindu setiap suapan darinya
Selasa, 14 Mei 2013
ini untuk mereka yang luar biasa
Diposting oleh Maya Alvionita di 18.22Senin, 06 Mei 2013
perenungan #3
Diposting oleh Maya Alvionita di 07.00mencintai itu pilihan..
tersakiti juga konsekuensi pilihan kita..
jadi sebenarnya tidak berhak untuk menyalahkan siapa-siapa..
kamu tidak pernah meminta dia hadir, dan dia tidak pernah meminta kamu hadir..
itu pilihanmu sendiri untuk terlibat dalam kehidupannya di dua waktu yang salah..
tapi selalu mendoakan agar tidak pernah dia mengalami apa yang saya alami..
karena selalu berharap bahagia selalu ada dalam setiap langkahnya..
bukan berarti saya tidak bahagia.. bukan..
saya bahagia dengan segala hal yang saya punya..
hanya saja tidak ingin rasa sakit itu menjadi apa yg disebut "investasi apa yg dilakukan"
karena apa yg kita lakukan memang investasi
dan memang di masa lalu, tanpa sengaja telah menjadikan seseorang merasakan apa yg saya rasakan sekarang..